Latihan Karate
Senin, 18 November 2013
Senin, 24 September 2012
Aliran Karate
Terdapat banyak sekali aliran karate di Jepang. Beberapa diantaranya sudah masuk ke Indonesia.
Adapun ciri khas dan latar belakang dari berbagai aliran Karate yang termasuk dalam "4 besar JKF" adalah sebagai berikut:
Shotokan
Shoto adalah nama pena Gichin Funakoshi, Kan dapat diartikan sebagai gedung/bangunan - sehingga shotokan dapat diterjemahkan sebagai Perguruan Funakoshi. Gichin Funakoshi merupakan pelopor yang membawa ilmu karate dari Okinawa ke Jepang. Aliran Shotokan merupakan akumulasi dan standardisasi dari berbagai perguruan karate di Okinawa yang pernah dipelajari oleh Funakoshi. Berpegang pada konsep Ichigeki Hissatsu, yaitu satu gerakan dapat membunuh lawan. Shotokan menggunakan kuda-kuda yang rendah serta pukulan dan tangkisan yang keras. Gerakan Shotokan cenderung linear/frontal, sehingga praktisi Shotokan berani langsung beradu pukulan dan tangkisan dengan lawan.
Goju-ryu
Goju memiliki arti keras-lembut. Aliran ini memadukan teknik keras dan teknik lembut, dan merupakan salah satu perguruan karate tradisional di Okinawa yang memiliki sejarah yang panjang. Dengan meningkatnya popularitas Karate di Jepang (setelah masuknya Shotokan ke Jepang), aliran Goju ini dibawa ke Jepang oleh Chojun Miyagi. Miyagi memperbarui banyak teknik-teknik aliran ini menjadi aliran Goju-ryu yang sekarang, sehingga banyak orang yang menganggap Chojun Miyagi sebagai pendiri Goju-ryu. Berpegang pada konsep bahwa "dalam pertarungan yang sesungguhnya, kita harus bisa menerima dan membalas pukulan". Sehinga Goju-ryu menekankan pada latihan SANCHIN atau pernapasan dasar, agar para praktisinya dapat memberikan pukulan yang dahsyat dan menerima pukulan dari lawan tanpa terluka. Goju-ryu menggunakan tangkisan yang bersifat circular serta senang melakukan pertarungan jarak rapat.
Shito-ryu
Aliran Shito-ryu terkenal dengan keahlian bermain KATA, terbukti dari banyaknya KATA yang diajarkan di aliran Shito-ryu, yaitu ada 30 sampai 40 KATA, lebih banyak dari aliran lain. Namun yang tercatat di soke/di Jepang ada 111 kata beserta bunkainya. Sebagai perbandingan, Shotokan memiliki 25, Wado memiliki 17, Goju memiliki 12 KATA. Dalam pertarungan, ahli Karate Shito-ryu dapat menyesuaikan diri dengan kondisi, mereka bisa bertarung seperti Shotokan secara frontal, maupun dengan jarak rapat seperti Goju.
Wado-ryu
Wado-ryu adalah aliran Karate yang unik karena berakar pada seni beladiri Shindo Yoshin-ryu Jujutsu, sebuah aliran beladiri Jepang yang memiliki teknik kuncian persendian dan lemparan. Sehingga Wado-ryu selain mengajarkan teknik Karate juga mengajarkan teknik kuncian persendian dan lemparan/bantingan Jujutsu. DIdalam pertarungan, ahli Wado-ryu menggunakan prinsip Jujutsu yaitu tidak mau mengadu tenaga secara frontal, lebih banyak menggunakan tangkisan yang bersifat mengalir (bukan tangkisan keras), dan kadang-kadang menggunakan teknik Jujutsu seperti bantingan dan sapuan kaki untuk menjatuhkan lawan. Akan tetapi, dalam pertandingan FORKI dan JKF, para praktisi Wado-ryu juga mampu menyesuaikan diri dengan peraturan yang ada dan bertanding tanpa menggunakan jurus-jurus Jujutsu tersebut.
Sedangkan aliran Karate lain yang besar walaupun tidak termasuk dalam "4 besar JKF" antara lain adalah:
Kyokushin
Kyokushin tidak termasuk dalam 4 besar Japan Karatedo Federation. Akan tetapi, aliran ini sangat terkenal baik di dalam maupun diluar Jepang, serta turut berjasa memopulerkan Karate di seluruh dunia, terutama pada tahun 1970an. Aliran ini didirikan oleh Sosai Masutatsu Oyama. Nama Kyokushin mempunyai arti kebenaran tertinggi. Aliran ini menganut sistem Budo Karate, dimana praktisi-praktisinya dituntut untuk berani melakukan full-contact kumite, yakni tanpa pelindung, dan menyerang secara frontal, untuk mendalami arti yang sebenarnya dari seni bela diri karate serta melatih jiwa/semangat keprajuritan (budo), aliran ini juga sering dikenal sebagai salah satu aliran karate paling keras. Tidak seperti kebanyakan aliran karate yang sudah berfokus pada olahraga, dimana dalam pertandingannya menerapkan sistem tidak kontak langsung dan hasil yang ditentukan oleh poin, Kyokushin masih berpegang teguh pada sistem tradisional, terlihat dari sistem pertandingan kumite pada kejuaraan Kyokushin yang menerapkan pertarungan full contact dan boleh membuat Knock Out (KO) lawan. Aliran ini menerapkan hyakunin kumite (kumite 100 orang) sebagai ujian tertinggi, dimana karateka diuji melakukan 100 kumite berturut-turut tanpa kalah. Sosai Oyama sendiri telah melakukan kumite 300 orang. Adalah umum bagi praktisi aliran ini untuk melakukan 5-10 kumite berturut-turut.
Shorin-ryu
Aliran ini adalah aliran Karate yang asli berasal dari Okinawa. Didirikan oleh Shoshin Nagamine yang didasarkan pada ajaran Yasutsune Anko Itosu, seorang guru Karate abad ke 19 yang juga adalah guru dari Gichin Funakoshi, pendiri Shotokan Karate. Dapat dimaklumi bahwa gerakan Shorin-ryu banyak persamaannya dengan Shotokan. Perbedaan yang mencolok adalah bahwa Shorin-ryu juga mengajarkan bermacam-macam senjata, seperti Nunchaku, Kama dan Rokushaku Bo.
Uechi-ryu
Aliran ini adalah aliran Karate yang paling banyak menerima pengaruh dari beladiri China, karena pencipta aliran ini, Kanbun Uechi, belajar beladiri langsung di provinsi Fujian di China. Oleh karena itu, gerakan dari aliran Uechi-ryu Karate sangat mirip dengan Kungfu aliran Fujian, terutama aliran Baihequan (Bangau Putih).
Niju kun
Niju kun (bahasa Jepang: 松濤館二十訓) adalah "20 ajaran hidup" yang diajarkan oleh Gichin Funakoshi (pendiri aliran Shotokan) kepada muridnya.
Ia menciptakan niju kun untuk membantu karateka dalam berlatih karate.
Berikut adalah Niju kun
1. Karate-do dimulai dan diakhiri dengan hormat.
一、空手道は礼に始まり礼に終る事を忘るな
Hitotsu, karate-do wa rei ni hajimari rei ni owaru koto a wasaru na 1. Tidak ada serangan pertama dalam karate.
一、空手に先手なし
Hitotsu, karate ni sente nashi 1. Karate adalah sebuah pertolongan kepada keadilan.
一、空手は義の補け
Hitotsu, karate wa, gi no tasuke 1. Pertama kenali dirimu, baru kenali orang lain.
一、先づ自己を知れ而して他を知れ
Hitotsu, mazu onore o shire, shikashite ta o shire 1. Semangat lebih utama, teknik (teori) kemudian.
一、技術より心術
Hitotsu, gijitsu yori shinjitsu 1. Selalu siap untuk membebaskan pikiranmu.
一、心は放たん事を要す
Hitotsu, kokoro wa hanatan koto o yosu 1. Kecelekaan timbul lantaran kecerobohan.
一、禍は懈怠に生ず
Hitotsu, wazawai wa ketai ni seizu 1. Berlatih karate tidak hanya di dalam dojo.
一、道場のみの空手と思ふな
Hitotsu, dojo nomino karate to omou na 1. Berlatih karate butuh waktu seumur hidup dan tidak ada batasan.
一、空手の修業は一生である
Hitotsu, karate-do no shugyo wa isssho de aru 1. Terapkan karate pada semua hal, maka kamu akan menemukan Myo (rahasia yang tersembunyi).
一、凡ゆるものを空手化せよ其処に妙味あり
Hitotsu, ara yuru mono o karateka seyo; sokoni myomi ari 1. Karate seperti air mendidih, jika tidak dipanaskan secara teratur akan menjadi dingin.
一、空手は湯の如し絶えず熱度を与えざれば元の水に還る
Hitotsu, karate Wa Yu No Gotoku Taezu Netsu O Atae Zareba Motono Mizuni Kaeru 1. Jangan berpikir kamu harus menang, berpikirlah kamu tidak boleh kalah.
一、勝つ考は持つな負けぬ考は必要
Hitotsu, katsu kangae wa motsuna; makenu kangae wa hitsuyo 1. Bergerak sesuai dengan lawan.
一、敵に因って轉化せよ
Hitotsu, tekki ni yotte tenka seyo 1. Hasil dari pertempuran tergantung bagaimana seseorang menangani kekosongan dan kepenuhan (kelemahan dan kekuatan).
一、戦は虚実の操縦如何に在り
Hitotsu, tattakai wa kyo-jitsu no soju ikan ni ari 1. Berpikirlah bahwa tangan dan kakimu adalah pedang.
一、人の手足を剣と思へ
Hitotsu, hi to no te-ashi wa ken to omoe 1. Ketika kamu keluar rumah, berpikirlah ada banyak musuh menanti.
一、男子門を出づれば百万の敵あり
Hitotsu, danshi mon o izureba hyakuman no teki ari 1. Pemula harus menguasai postur dan cara berdiri (kamae), posisi tubuh yang alami untuk yang lebih ahli (shizentai).
一、構は初心者に後は自然体
Hitotsu, kamae wa shoshinsha ni atowa shizentai 1. Berlatih kata adalah satu hal, terlibat dalam pertarungan sungguhan adalah hal lain.
一、形は正しく実戦は別物
Hitotsu, kata wa tadashiku, jisen wa betsumono 1. Jangan lupa memperagakan kelebihan dan kekurangan dari kekuatan, peregangan dan kontraksi dari tubuh, serta cepat lambatnya teknik.
一、力の強弱体の伸縮技の緩急を忘るな
Hitotsu, chikara no kyojaku tai no shinshuku waza no kankyu
Semua ditulis dengan angka 1 (satu) untuk menempatkan setiap aturan di tempat yang sama pentingnya dengan aturan yang lain.
Ia menciptakan niju kun untuk membantu karateka dalam berlatih karate.
Berikut adalah Niju kun
一、空手道は礼に始まり礼に終る事を忘るな
Hitotsu, karate-do wa rei ni hajimari rei ni owaru koto a wasaru na
一、空手に先手なし
Hitotsu, karate ni sente nashi
一、空手は義の補け
Hitotsu, karate wa, gi no tasuke
一、先づ自己を知れ而して他を知れ
Hitotsu, mazu onore o shire, shikashite ta o shire
一、技術より心術
Hitotsu, gijitsu yori shinjitsu
一、心は放たん事を要す
Hitotsu, kokoro wa hanatan koto o yosu
一、禍は懈怠に生ず
Hitotsu, wazawai wa ketai ni seizu
一、道場のみの空手と思ふな
Hitotsu, dojo nomino karate to omou na
一、空手の修業は一生である
Hitotsu, karate-do no shugyo wa isssho de aru
一、凡ゆるものを空手化せよ其処に妙味あり
Hitotsu, ara yuru mono o karateka seyo; sokoni myomi ari
一、空手は湯の如し絶えず熱度を与えざれば元の水に還る
Hitotsu, karate Wa Yu No Gotoku Taezu Netsu O Atae Zareba Motono Mizuni Kaeru
一、勝つ考は持つな負けぬ考は必要
Hitotsu, katsu kangae wa motsuna; makenu kangae wa hitsuyo
一、敵に因って轉化せよ
Hitotsu, tekki ni yotte tenka seyo
一、戦は虚実の操縦如何に在り
Hitotsu, tattakai wa kyo-jitsu no soju ikan ni ari
一、人の手足を剣と思へ
Hitotsu, hi to no te-ashi wa ken to omoe
一、男子門を出づれば百万の敵あり
Hitotsu, danshi mon o izureba hyakuman no teki ari
一、構は初心者に後は自然体
Hitotsu, kamae wa shoshinsha ni atowa shizentai
一、形は正しく実戦は別物
Hitotsu, kata wa tadashiku, jisen wa betsumono
一、力の強弱体の伸縮技の緩急を忘るな
Hitotsu, chikara no kyojaku tai no shinshuku waza no kankyu
1. Selalu belajar menemukan cara untuk melaksanakan hal-hal di atas.
一、常に思念工夫せよ
Hitotsu, tsune ni shinen ku fu seyo
Hitotsu, tsune ni shinen ku fu seyo
Falsafah Karate
- Rakka (Bunga yang berguguran)
Ia adalah konsep bela diri atau pertahanan di dalam karate. Ia bermaksud setiap teknik pertahanan itu perlu dilakukan dengan bertenaga dan mantap agar dengan menggunakan satu teknik pun sudah cukup untuk membela diri sehingga diumpamakan jika teknik itu dilakukan ke atas pokok, maka semua bunga dari pokok tersebut akan jatuh berguguran. Contohnya jika ada orang menyerang dengan menumbuk muka, si pengamal karate boleh menggunakan teknik menangkis atas. Sekiranya tangkisan atas itu cukup kuat dan mantap, ia boleh mematahkan tangan yang menumbuk itu. Dengan itu tidak perlu lagi membuat serangan susulan pun sudah cukup untuk membela diri.
- Mizu No Kokoro (Minda itu seperti air)
Konsep ini bermaksud bahwa untuk tujuan bela diri, minda (pikiran) perlulah dijaga dan dilatih agar selalu tenang. Apabila minda tenang, maka mudah untuk pengamal bela diri untuk mengelak atau menangkis serangan. Minda itu seumpama air di danau. Bila bulan mengambang, kita akan dapat melihat bayangan bulan dengan terang di danau yang tenang. Sekiranya dilontar batu kecil ke danau tersebut, bayangan bulan di danau itu akan kabur.
Makna Lambang FORKI
BENTUK :
Segi Lima dengan garis atas dan garis bawah membentuk sudut
Segi Lima dengan garis atas dan garis bawah membentuk sudut
ARTI :
Segi Lima melambangkan olahraga Karate yang dibina oleh FORKI, berdiri atas dasar semangat 17 Agustus 1945, berazaskan Pancasila dan Sumpah Karate.
Tujuh buah lingkaran berwarna merah, melambangkan keolahragaan Karate dan Sapta Prasetya FORKI
Segi Lima melambangkan olahraga Karate yang dibina oleh FORKI, berdiri atas dasar semangat 17 Agustus 1945, berazaskan Pancasila dan Sumpah Karate.
Tujuh buah lingkaran berwarna merah, melambangkan keolahragaan Karate dan Sapta Prasetya FORKI
WARNA :
Dasar kuning dengan kombinasi hitam diatas dengan tulisan FORKI berwarna putih dan huruf K berwarna hitam, serta warna merah pada tujuh buah lingkaran yang terletak dibawah gambar dibawah huruf K.
Dasar kuning dengan kombinasi hitam diatas dengan tulisan FORKI berwarna putih dan huruf K berwarna hitam, serta warna merah pada tujuh buah lingkaran yang terletak dibawah gambar dibawah huruf K.
ARTI :
Warna kuning melambangkan keagungan
Warna hitam melambangan keteguhan tekad
Warna merah melambangkan keberanian
Warna putih melambangkan kesucian
Warna kuning melambangkan keagungan
Warna hitam melambangan keteguhan tekad
Warna merah melambangkan keberanian
Warna putih melambangkan kesucian
Gambar huruf K berwarna hitam menggambarkan seorang Karate-Ka yang sedang siap sedia.
Langganan:
Postingan (Atom)